4 Kebiasaan Buruk Dalam Berbusana

4 kebiasaan buruk dalam berbusana - Penampilan bisa menjadi lebih baik apabila benar-benar dikemas dengan sempurna. Kebiasaan buruk dalam berbusana bisa merusak semuanya. Mungkin anda juga kurang begitu tahu atau bahkan tidak mengerti sama sekali mengenai apa saja kebiasaan buruk tersebut. Jangan sampai anda menanggung malu gara-gara kurang berhati-hati ketika memakai busana.


Masing-masing individu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Fashion erat kaitannya dengan tipe bentuk tubuh. Jadi jangan asal pilih dan langsung mengenakannya. Ada unsur yang sangat beragam mengenai busana jika kita benar-benar menggalinya lebih jauh. Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal bagi penampilan anda.

Inilah  4 kebiasaan buruk dalam berbusana seperti dikutip yahoo.com :

1. Melupakan keseimbangan
Untuk mendapatkan padu-padan yang serasi jangan pernah melupakan keseimbangan. Perhatikan beberapa aspek ini agar terhindar dari kesalahan berbusana. Kecuali Anda akan pergi berenang atau berjemur, rumus keseimbangan panjang baju tetap berlaku. Memadukan rok mini dengan atasan yang juga sangat terbuka atau minimalis belum tentu tepat untuk semua orang. Perhatikan tujuan Anda pergi dan tema acara yang dihadiri. Kombinasi mini+minimalis umumnya hanya tepat untuk pesta pantai atau sejenisnya. Selain itu, seimbangkan bawahan mini Anda dengan atasan yang lebih tertutup, begitu juga sebaliknya.Keseimbangan warna sangat penting dalam berbusana. Perhatikan juga proporsi tubuh dan keserasian padu-padan warna. Rumus umum yang aman adalah memadukan warna gelap dengan satu warna terang. Jika Anda mengenakan blus oranye, sebaiknya hindari memakai celana hijau terang jika tak ingin terlihat seperti wortel. Kenakan bawahan dengan warna gelap untuk menetralisir warna terang pada atasan Anda. Garis-garis, polkadot, atau bunga-bunga? Sebaiknya pilih salah satu jenis motif saja. Memang beberapa orang sukses memadukan berbagai motif dalam satu busana, tapi mungkin mereka hanya Lady Gaga atau Nicky Minaj. Begitu juga jika mengenakan motif garis-garis. Sebisa mungkin hindari terlalu banyak jenis garis dalam satu kesempatan berbusana. Pilih salah satu, vertikal, diagonal, atau horizontal. Terlalu banyak jenis garis dalam busana akan membuat penampilan Anda terlihat “berat”. Secara umum, menggunakan dua elemen berbahan denim, apalagi beda warna, merupakan pilihan yang kurang tepat. Hanya supermodel atau koboi yang tetap terlihat bergaya dengan paduan tersebut. Jika berencana menggunakan jaket denim, sebaiknya hindari mengenakan bawahan denim. Denim lebih menarik jika digunakan satu per satu daripada digunakan sekaligus.

2. Memaksakan diri
Berbusana yang baik adalah tentang keserasian dan keseimbangan. Karena itu jangan pernah memaksakan diri, apapun alasannya. Masing-masing bentuk tubuh memiliki jenis busana yang tepat. Jangan memaksakan diri mengikuti tren jika tak sesuai dengan kepribadian dan bentuk tubuh. Untuk yang memiliki paha dan betis yang besar, jangan pernah memaksakan diri mengenakan jins yang super ketat. Begitu juga dengan warna rambut. Pirang umumnya hanya tepat untuk wanita berkulit putih di Eropa atau Amerika. Terlalu memaksakan diri untuk mengikuti trend dan penampilan yang tidak sesuai karakteristik tubuh hanya akan menuai cibiran untuk Anda. Banyak cara untuk tampil gaya sesuai dengan bentuk tubuh dan kepribadian. Padu-padan yang tepat malah akan membuat tubuh dan penampilan Anda terlihat semakin menarik. Jangan jerumuskan diri Anda hanya sebagai korban mode sesaat.

3. Garis pakaian dalam yang terlihat
Kenakan pakaian dalam yang tepat jika memutuskan berpakaian ketat. Garis pakaian dalam yang terlihat atau visible panty line (VPL) merupakan kesalahan berbusana yang sering dilakukan para wanita. Garis celana dalam yang terlihat saat menggunakan rok atau celana ketat berbahan tipis merupakan kesalahan busana yang harus dihindari. Selain tak sedap dipandang mata, VPL membuat Anda terkesan “selebor” dan tidak peduli penampilan. Jika memutuskan mengenakan dress ketat, pastikan Anda menggunakan celana dalam dengan desain jahitan 'seamless' atau tak terlihat. Pilihan lainnya adalah mengenakan celana dalam model G-string atau celana dalam yang panjang sampai paha.

4. Kusut dan kotor
Ini kesalahan yang sering dilakukan. Tak ada yang lebih menarik dari wanita yang tampil serasi dan terawat. Jangan pernah menyepelekan hal kecil seperti tas atau sepatu yang kotor. Bersihkan sebelum Anda pergi. Usahakan segera lap sepatu atau tas Anda jika terkena kotoran sewaktu dalam perjalanan. Pergi berkencan dengan ujung sepatu yang berlumpur dan hak sepatu yang kotor, berisiko menurunkan poin Anda di mata si dia. Jika ada kerusakan atau noda pada tas Anda segera bersihkan agar tidak terlihat kotor. Baju kusut juga merupakan salah satu kesalahan yang sering dilakukan. Tak ada alasan untuk hal ini. Anda tak akan mendapatkan kesan positif apapun dari baju yang kusut. Sempatkan waktu sejenak untuk menyeterika baju yang kusut agar terlihat lebih rapih dan menarik. Dengan penampilan yang rapi dan bersih, Anda pasti terlihat semakin menarik.
 
Semoga bermanfaat artikel ini,, :)

Resiko Memakai Pakaian Ketat

Resiko memakai pakaian ketat ternyata sangat beragam dan mungkin tidak pernah terfikirkan oleh anda sebelumnya. Modis dan tampil keren adalah dambaan semua orang. Namun, anda tetap harus memikirkan efek buruk dalam berpakaian ketat. Berbagai macam model pakaian terus bermunculan, tidak sedikit yang menjadi korban mode. Pilih mana? kesehatan atau tampil keren setiap saat?

Resiko memakai pakaian ketat akan muncul ketika anda terlalu sering bahkan selalu memakainya setiap saat.   Anda jangan menyesal ketika berbagai keluhan yang tidak mengenakkan diri anda satu persatu mendatangi anda akibat pakaian ketat yang rutin anda gunakan tersebut. Saat ini, kami mendapatkan sebuah referensi mengenai hal ini. Untuk selengkapnya anda bisa membaca secara tuntas disini.

Inilah resiko memakai pakaian ketat bagi kesehatan :

1. Pusing. Sering memakai pakaian ketat dapat menyebabkan masalah pernapasan, berkeringat, dan pingsan. Gejala: Rasa tidak nyaman, sesak nafas, sakit kepala, dan pandangan sedikit kabur. Pencegahan: Jika Anda merasa tidak dapat bernapas dengan pakaian tersebut, silahkan segera membuangnya. Jangan pernah memakai kemeja yang hampir mencekik leher Anda.


2. Sindrom paha kesemutan. Masalah saraf yang umum adalah Meralgia Paresthetica yang terjadi karena memakai celana terlalu ketat. Gejala: Celana Anda membuat sendi paha lengket, basah, dan kesemutan. Pencegahan: Hindari memakai celana denim yang ketat. Pilih celana dari bahan ringan yang sedikit longgar.

3. Mulas dan sakit perut. Pakaian ketat menekan perut dan menyebabkan rasa sakit. Ini juga menyebabkan surutnya asam yang berakibat timbulnya rasa panas yang parah. Bahkan, celana ketat itu dapat mengurangi aktivitas pencernaan Anda. Gejala: rasa sakit di bawah pinggang.
Pencegahan: membuka kancing celana Anda. Minum air dan mengenakan pakaian yang longgar.

4. Sakit punggung: Mengenakan celana jins terlalu ketat dapat menekan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit. Gejala: Ketika duduk, Anda merasa celana Anda sangat menekan pinggang dan menyebabkan rasa kesemutan di daerah tersebut. Pencegahan: Bila Anda memilih celana jins, pastikan celana itu tidak menekan pinggang Anda saat posisi menjongkok.

Semoga Bermanfaat jangan lupa komentarnya,,, :)

Twitter

Popular Post

Lencana Facebook

SMS Gratis

Widget SMS Gratis

125 x 125 Ad Section

Tatang Foam My Friends. Diberdayakan oleh Blogger.